Advertisemen
Kyai Ma’ruf Amin, adalah calon Wakil Presiden yang mendampingi Joko Widodo. Ditetapkankan Rais A’am Nahdlatul Ulama itu sebagai cawapres, melewati proses yang sangat dramatis, karena nanti di injury time, barulah Joko Widodo bersama partai-partai koalisinya mengumumkannya secara resmi.
 |
| Ma'ruf Amin (Foto: republika.co.id) |
Penetapan Ma’ruf Amin itu memuat kaget banyak pihak. Salah satunya adalah Mahfud MD yang sudah diminta untuk mempersiapkan diri, karena akan diumumkan sebagai calon wakil presiden dari Jokowi. Lantaran itulah, muncullah istilah PHP dalam tema politik.
Banyak yang menilai Jokowi tak punya sikap. Jokowi hanyalah boneka, karena tidak bisa mengambil keputusan, tapi disetir oleh partai-partai koalisinya. Mahfud MD pun berbicara mengenai kronologis Ma’ruf Amin ditetapkan sebagai cawapres, dan dirinya terhempas dari pencalonan itu. Tapi Mahfud MD legowo. Dia ikhlas menerima keputusan itu, karena menjadi hak prerogative Jokowi.
Saat ditetapkan sebagai calon wakil presiden, posisi Ma’ruf Amin masih sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia. Banyak pihak pun mendesak agar Ma’ruf Amin segera mengundurkan diri dari jabatan itu. Mereka tidak mau Majelis Ulama Indonesia terseret dalam gelombang politik praktis.
Maka Ma’ruf Amin pun akhirnya menyatakan mengundurkan diri dalam jabatan itu. Tapi anehnya, pengunduran dirinya itu hanya dia sampaikan melalui pesan Whatsapp pada 28 Agustus 2018.
Seperti dilansir tribunnews.com (29/08/2018), Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsudin, menyatakan bahwa MUI menerima pernyataan tersebut melalui WhatsApp dan belum menerimanya secara tertulis. Dalam pesan Whatsapp, Ma’ruf Amin menyerahkan pengelolaan Majaleis Ulama Indonesia kepada dua wakil ketua umum.
Baca Sumber
Advertisemen
Jelang Pilpres Indonesia >> Lewat Pesan Whatsapp KH Ma'ruf Amin Mengundurkan Diri!
