-->

Abu Rizal Bakrie Buka Suara Tanggapi Deklarasi #2019GantiPresiden

Advertisemen
http://www.rmolsumut.com

Adil itu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Pas. Sesuai. Tidak berat sebelah dan sesuai kebutuhan. Juga, meski manusia selalu punya kecenderungan terhadap satu hal, atas opini atau dukungan untuk pihak tertentu, rasanya juga bijak jika bisa menempatkan diri di posisi netral sewaktu-waktu.

Deklarasi ganti presiden tahun depan yang terus digelorakan massa kontra petahana, terus berjalan. Tapi sayang, sejumlah pihak justru dengan sikap tidak dewasanya, melakukan penolakan dengan pengadangan dan cara-cara premanisme. Miris!

Ditambah, jangan salahkan publik jika terus menilai aparat dengan kacamata sederhananya sebagai masyarakat biasa. Bahwa dalam hal ini, beberapa pihak pun menilai ada keberpihakan dan ketidaknetralan aparat dalam melakukan langkah-langkah repfresif.

Sangat disayangkan.

http://bogor.tribunnews.com

Abu Rizal Bakrie sebagai petinggi di Golkar, yang juga mantan ketua umum partai beringin itu, akhirnya pun angkat bicara. Perihal pengadangan dan sikap semena-mena yang dilakukan sekelompok orang mirip preman pada Neno Warisman.

“Meski kami adalah partai yang paling pertama dan terdepan mendukung Bapak Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya selama dua periode, akan tetapi kami menolak dengan keras cara-cara represif dan premanisme terhadap gerakan #2019GantiPresiden, oleh karena kebebasan menyatakan pendapat dijamin dan diatur oleh Undang-Undang,” tegas ARB.

suaranasional.com

Lanjut lagi, ARB menyatakan, “Meskipun berbeda pilihan akan tetapi kita harus saling hormat dalam perbedaan itu dan kebebasan dalam menyatakan perbedaan itu dapat dijamin.”

ARB juga mengomentari ucapan Ahmad Dhani yang dinilai cenderung provokatif, “Kami juga mengimbau kepada aktivis #2019GantiPresiden untuk tetap bergerak dalam koridor peraturan perundangan dengan cara-cara santun, bermartabat dan kepatuhan terhadap hukum.” Viva (27/8/2018).

Salut dengan ARB yang melihat dengan sudut pandang terbaiknya. Berusaha menempatkan diri pada posisi terbaik dan bijak. Tidak melihatkan dukungan buta juga kontra menggila. Tapi ARB berusaha memberi masukan dan kritikan untuk kedua pihak.

Sikap seorang negarawan seperti ARB inilah yang diperlukan bangsa di tengah fanatisme masing-masing kubu yang begitu menutup mata dan telinga dari kritikan. Padahal, kedua kubu memang butuh dipantau, masukan dan pembelajaran untuk terus berkembang lebih baik. Bukan bagi masing-masing kelompok saja, tapi bangsa.

Baca Sumber
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments