Advertisemen
foto: detik.com |
Edwin sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas ikut menanngapi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menyentuh angka 14800 per dolar AS sudah dalam level yang tidak sehat.
Edwin kemudian mengaitkan hal ini dengan kebijakan pemerintah yang sulit untuk menaikan BBM dan listrik hingga april 2019 dengan alasan tahun politik. Namun akan berdampak buruk bagi rupiah yang bisa tembus diangka 16000 per dolar AS jika pemerintah tidak ambil tindakan menaikan dua kebutuhan penting masyarakat itu.
"Maka tidak berlebihan jika 3 bulan mendatang bukan mustahil rupiah berpeluang menuju Rp16.000 per USD," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Edwin juga menilai jika pemerintah saat ini sedang galau menghadapi masalah ini, sibuk cari cara untuk tangani rupiah yang semakin ambrol seperti dilansir dari laman Detik.com(04/0/2018)
"Level terendah selama 20 tahun. Seperti yang sudah-sudah, menjelang ke level Rp15.000 per USD yang sudah di depan mata, pemerintah mulai sibuk panggil menteri kiri dan kanan untuk meeting, larang sini dan sana," pungkasnya
Lalu apakah nantinya langkah pemerintah untuk menyelamatkan rupiah terhadap tekanan dolar membuat pemerintah ambil keputusan menaikan harga BBM dan Listrik?
Hmm pastinya akan berdampak buruk pada suara jokowi nantinya ya di pilpres yang tinggal beberapa bulan saja.
Baca Sumber
Advertisemen
Pemerintah Naikan Harga BBM dan Listrik? Trending >> Ingin Selamatkan Rupiah