-->

Khianati Prabowo, Politisi Demokrat Ramai-Ramai Dukung Jokowi, Ternyata Ini Alasannya

Advertisemen
Nama mantan Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar ramai diberitakan akan bergabung dalam Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai juru bicara (jubir) untuk menghadapi pilpres 2019 mendatang. Hal itu terbilang mengejutkan, mengingat Deddy Mizwar adalah kader Partai Demokrat yang telah berkoalisi dengan kubu pendukung Prabowo-Sandiaga Uno.

Meski kabar itu masih dibantah oleh Partai Demokrat, Wakil Ketua timses Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding telah mengonfirmasi hal tersebut.

"Memang sudah masuk, bukan klaim lagi. Itu Deddy sudah oke, rapat juga sudah memutuskan oke. Jadi semua sudah masuk," kata Karding.

okezone.com

Karding bahkan membenarkan bahwa selain Deddy, ada beberapa nama anggota Partai Demokrat yang juga akan bergabung.

"Ya ada beberapa," jawab Karding saat ditanya soal rumor tersebut.

tribunnews.com

Tapi Sekjen PKB ini masih enggan menyebutkan siapa saja nama-nama yang dimaksud. Menurutnya, dukungan nama-nama itu masih harus dipastikan terlebih dahulu.

"Saya kira harus betul-betul dipastikan, sehingga nanti datanya lebih jelas," ungkapnya.

okezone.com

Apakah bergabungnya beberapa anggota Demokrat ke timses Jokowi adalah sinyal bahwa partai pimpinan SBY itu memiliki dua pendirian, yaitu di satu sisi mendukung Prabowo sedangkan di sisi lain mendukung Jokowi?

Saat ditanya hal tersebut, Karding enggan berkomentar. Ia hanya menjawab, "Saya kira enggak patut kalau saya ikut komentari itu. Itu urusan internal di Demokrat."

Mengenai Deddy Mizwar sendiri, ada beberapa faktor yang diyakini menjadi penyebab timses Jokowi-Ma'ruf menunjuk Deddy sebagai jubir, meski notabene ia berasal dari pihak "lawan". Peyebabnya antara lain adalah sebagai mantan gubernur Jawa Barat, Deddy diyakini mampu membantu Jokowi menjaring banyak suara dari daerah tersebut.

Selain itu, Deddy juga dinilai mampu menciptakan suasana kampanye yang adem dan tidak provokatif. Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan Jokowi, Arsul Sani.

"Kami lebih mengutamakan peran Kang Demiz (Deddy Mizwar) sebagai jubir, utamanya adalah untuk menciptakan komunikasi publik yang terkait kontestasi pilpres itu yang lebih dingin, lebih adem, tidak provokatif. Nah itulah mengapa kami pilih sosok Kang Demiz," jelas Arsul.

Bagaimana menurut Anda? Silakan berikan pendapat Anda di kolom komentar.

Sumber:
liputan6.com
cnnindonesia.com
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments