Advertisemen
TRIBUNNEWS.COM - Laga perempatfinal Liga Champions antara Real Madrid dan Juventus, sudah seminggu berlalu, atau tepatnya pada 2 April 2018 lalu.Laga seru itu menunjukkan perjuangan luar biasa Juventus untuk mengejar selisih gol dari Real Madrid.
BACA JUGA : 9 Cara Manis Membuat Pacarmu Bahagia Sepanjang Hari
Juve, di luar dugaan, bisa unggul 3 gol di kandang Real Madrid, meski akhirnya gagal melaju ke semifinal setelah di menit akhir, mendapat hukuman penalti dari wasit asal Inggris, Michael Oliver.Keputusan Michael Oliver memang kontroversial.
Tapi, wasit legendaris Inggris, Graham Poll, memuji Oliver sebagai seorang pemberani.
BACA JUGA : RESEP CARA MEMBUAT CILOK KUAH BAKSO MANTAP DIJAMIN NAGIH
Menurut Poll, sedikit wasit di dunia yang berani seperti Oliver, memberi sebuah keputusan benar meski akhirnya menyakitkan banyak pihak.Pelanggaran yang terjadi di penghujung laga itu memang sebuah pelanggaran kecil.
Tapi, pelanggaran kecil tetaplah pelanggaran.
Oliver pun memutuskan memberi penalti ke Real Madrid, hingga akhirnya Juventus tersingkir ketika laga tinggal tersisa beberapa detik lagi.
Yang miris, meski laga sudah usai seminggu lalu, hidup Oliver hingga kini masih terpengaruh imbas dari keputusannya.
BACA JUGA : MAU KUALITAS GAMBAR FOTO KAMU SERASA MENGGUNAKAN KAMERA DSLR? INILAH APLIKASINYA
Bermacam hal ia dapatkan.Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, mengumpat Oliver dengan segala sumpah serapah.
"Hatinya penuh sampah, ia pasti bukan manusia,".
"Ini perampokan terbesar yang pernah aku dapatkan," ujar Buffon, kesal.
Saking marahnya Buffon, ia menolak meminta maaf kepada Oliver, hingga kini.
Ancaman dan makian dari pemain, tak cukup buat Oliver.
Ia juga menerima teror dan ancaman pembunuhan.
Oliver tak punya akun Twitter, tapi istrinya, punya.
Istri Oliver, menerima banyak teror di media sosial.
Nomor telepon Oliver, disebar di media sosial.
Oliver sendiri mengaku, ia banyak menerima panggilan telepon dari orang tak dikenal.
Bahkan, Michael Oliver kini harus menjalani hidup d bawah pengamanan polisi.
BACA JUGA : RESEP CARA MEMBUAT AYAM KREMES SEDERHANA KRIUK ALA KRATON MANTAP
Kepolisian Northumbria, Inggris, mengonfirmasi kalau mereka melakukan pengamanan untuk Micheal Oliver dan istrinya."Petugas telah melakukan kontak dengan korban, untuk melakukan pengamanan. Kami menawarkan dukungan dan perlindungan untuk yang bersngkutan,".
"Kami menganggap ancaman lewat media sosial sebagai hal yang serius," ujar juru bicara kepolisian Northumbria, sebagaimana dikutip dari Givemesport
Apa yang terjadi pada Michael Oliver, menjadi contoh bagaimana dahsyatnya imbas dari satu keputusan 'benar' di waktu yang salah. (*)
Advertisemen