-->

Berkat Kau Gomez, Pemain persib ini lagi naik daun di Laga ini

Advertisemen
Ingatkah Bobotoh, ketika Persib atas saran Mario Gomez merekrut pemain yang sedang trial; Ardi Idrus, untuk jadi punggawanya musim 2018? Seketika semua heboh dan bertanya, siapa itu Ardi Idrus?

Sebuah hal yang aneh dan keluar dari 'kebiasaan' Persib, merekrut pemain tidak dikenal dan bukan bintang. Apalagi, tidak tanggung-tanggung, Persib mengontrak Ardi dengan durasi panjang, 3 tahun!

Semua kemudian mempertanyakan kualitas Gomez dalam menilai pemain. Terlebih sebelum hadirnya Ardi, Gomez pun telah merekrut M. Sabil, Ghozali Siregar, dan Muchlis Hadi. Para pemain muda dari entah berantah.

Namun di sinilah cemerlangnya Mario Gomez. Dia adalah pelatih yang tidak silau dengan nama besar dan kebintangan seorang pemain. Baginya sebuah tim akan terbangun dengan kesolidan dan skill pemain bukan ketenaran dan kebintangan.

Dan Ardi Idrus, siapa sangka pemain yang dianggap kelas dua ini kini justru ramai dipuja. Performanya di lapangan langsung membungkam pihak-pihak yang selama ini meragukannya sekaligus membuktikan bahwa Mario Gomez adalah pelatih berinsting tajam.

Nasib yang tidak terduga

Nasib seseorang memang tidak ada yang menduga. Seperti kata pepatah, roda nasib itu akan selalu berputar dan mungkin inilah yang dialami oleh bek kiri andalan Persib, Ardi Idrus.

Masuk Persib diiringi dengan penuh tanda tanya dan keraguan segenap pecinta Maung Bandung. Masuk akal sih. Bobotoh jelas memiliki semua alasan untuk khawatir terkait komposisi skuat tim kesayangan mereka, termasuk Ardi yang namanya boleh dibilang begitu asing.

Meski jebolan SAD Uruguay, Ardi lebih banyak berkecimpung di Liga 3 dan 2, itupun masih kalah bersaing dengan pemain-pemain lainnya.

Di Liga 2 pun Ardi sempat mendapat masalah ketika dianggap kabur oleh klubnya, Kalteng Putera dan berlabuh di PSS Sleman. Namun ternyata Ardi tak masuk dalam skema PSS di musim ini, Ardi menjalani seleksi di PSMS Medan. Sayang, Ardi pun kemudian dicoret Djanur karena dianggap tidak sesuai dengan skema permainan.

Sempat masuk dlam daftar skuat Semen Padang, nasib kemudian membawanya ke Persib melalui agennya. Timbul pertanyaan, jika di tim kasta dua saja Ardi ditolak apalagi di tim sekelas Persib. Apa mungkin bisa lolos?

Amazing! Penampilan Ardi memikat Gomez. Persib pun resmi meminang Ardi dengan kontrak panjang. 3 tahun. Di sini pertaruhan Ardi dimulai: kehilangan tempat reguler yang ditawarkan Semen Padang dan menjadi cadangan abadi Tony Sucipto, atau kembali ke Semen Padang dan jadi pemain inti.

Dirinya memilih resiko menerima pinangan Persib. Hasilnya? Kini semua melihatnya, Mario Gomez lebih gemar memainkan Ardi dibandingkan Toni karena transisi dari skema counter tim pelatih lebih cocok jika Ardi yang berada di sisi kiri. Nasib memang tak ada yang tahu.

Disiplin, Sederhana, dan Patuh

Ada beberapa hal yang membuat Ardi menjadi begitu spesial. Pemain kelahiran Ternate, 22 Januari 1993 ini, berbeda dengan kebanyakan pemain lain yang berposisi sebagai fullback di kancah sepak bola Indonesia, terutama yang seusia atau berada satu generasi dengannya.

Kelebihan Ardi Idrus bukan diperkara teknik. Teknik bermain Ardi biasa saja. Jarang rasanya Ardi melakukan overlap membantu serangan dengan skill tinggi seperti Rezaldi Hehanusa, Putu Gede Juni Antara, Alsan Sanda, Gavin Kwan Adsit, atau Firza Andhika.

Kelebihan Ardi bukan di sana. Daya ledak seorang Ardi Idrus bukan ketika ia naik membantu penyerangan melainkan dari kedisiplinan dan gaya bermainnya yang sederhana.

Ardi pun tipe pemain yang patuh terhadap instruksi pelatih. Ardi tidak neko-neko dalam menjalankan tugasnya. Ditugaskan mengamankan penyerang sayap lawan ia lakukan dengan baik. Ardi tidak terburu-buru atau ngebet ikut naik membantu penyerangan. Ardi lebih suka menyodorkan bola kepada pemain sayap di depannya, entah Ghozali Siregar atau Febri Hariyadi. Ardi patuh terhadap instruksi.

“Saya sebagai pemain bertahan tugas saya ya menjaga area pertahanan. Saya harus kerja keras dan disiplin, saya hanya patuhi apa yang diinstruksikan pelatih,” ujar Ardi Idrus singkat, dilansir dari bolasport.com.

Melihat permainan Ardi sejauh ini kita bisa melihat bahwa ia tidak terbebani untuk tampil di tim sebesar Persib, dan bermain di sektor yang sebelumnya ditempati oleh pemain sekelas Toni Sucipto. Kini Ardi pun jadi idola baru Bobotoh. Tadinya disebut pemain kelas dua, kini banyak dipuja. Begitulah Ardi, nasibnya sangat mengsinspirasi.

Menurut Bobotoh, sudah puaskan dengan permainan Ardi? Apa lagi kelebihan Ardi yang patut dicontoh pemain muda lainnya?
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments