Advertisemen
Liverpool - Mohamed Salah terus menanjak. Dari kota kecil Nagrig di utara Kairo, kini penyerang Liverpool itu berlari menuju ke puncak dunia.Salah baru saja memenangi penghargaan Pemain Terbaik Premier League versi PFA. Ini merupakan penghargaan di mana pemenangnya dipilih berdasarkan suara para pesepakbola profesional di Inggris.
Bukan hal yang mengejutkan sebenarnya, mengingat Salah memang tampil amat impresif di musim pertamanya bersama Liverpool. Sejauh ini penyerang 25 tahun itu sudah bikin 41 gol hanya dari 46 penampilan seperti dilansir Transfermarkt.
Gol-golnya berperan besar membawa Liverpool kompetitif di persaingan empat besar, bahkan meloloskan mereka ke semifinal Liga Champions. Di pertemuan dua leg itu, Salah akan menghadapi mantan klubnya, AS Roma.
Salah merupakan pesepakbola yang lahir di kota Nagrig, 128 km di utara Kairo, Mesir. Dia lahir dari pasangan yang bekerja untuk pemerintah, sehingga tumbuh di lingkungan yang bisa dibilang berkecukupan.
Tumbuh di keluarga yang mampu --Salah tinggal di sebuah rumah tingkat dengan tiga lantai-- tak membuat pemain kelahiran 15 Juni itu hidup manja. Hal itu terlihat dari kisahnya bersama El Mokawloon, klub pertamanya.
El Mokawloon pertama kali tertarik dengan Salah saat melihatnya di sebuah turnamen antar sekolah. Usia si pemain baru 14 tahun saat itu dan kecepatan serta kemampuan kaki kirinya dinilai spesial, sehingga diajak bergabung. Yang jadi soal adalah: klubnya itu berjarak kurang lebih 160 km dari rumahnya.
Baca juga: Salah Pemain Terbaik, Sane Pemain Muda Terbaik
Jika sang ayah sedang senggang, maka Salah bisa menikmati perjalanan santai diantar dengan mobil keluarganya. Namun seringkali dia harus berangkat sendiri: berjalan kaki 1 km, lalu mencari kendaraan ke Basyoun untuk naik bus ke Tanta, lalu pindah bus tujuan Kairo, dan terakhir naik bus lain ke klub.
Butuh waktu empat jam bagi Salah hanya untuk sekadar berlatih, sehingga seringkali dia sampai ke rumah di tengah malam. Tapi Salah memang pekerja keras, terlihat dari permainannya sampai saat ini: gigih, tak segan berlari menekan lawan dan mencoba merebut bola.
Salah menjalani debut tim utamanya di klub tersebut pada usia 18 tahun dan langsung jadi andalan. Performanya bersama El Mokawloon lantas mendatangkan minat dari dua raksasa Mesir yakni Al Ahly dan Zamalek. Namun di saat bersamaan, Salah sudah punya ambisi untuk ke Eropa.
Dibantu mantan Presiden El Mokawloon Sherif Habib, Salah lantas terbang ke Swiss dan bergabung dengan Basel. Kerja keras dan kerendahan hati membuat Salah mudah beradaptasi, sehingga segera jadi idola klub. Dia melejit, menorehkan 20 gol dan 17 assist dari 79 penampilan.
Saat itulah Chelsea datang memboyongnya. Tapi semua orang tahu bahwa Salah menjalani periode kurang bagus di Chelsea, dengan cuma bermain 19 kali selama satu setengah musim hingga dipinjamkan ke Fiorentina.
Nah, di Fiorentina, Salah mulai kembali menghidupkan kariernya. Selama separuh musim dia bermain 26 kali dengan bikin sembilan gol dan empat assist. Lalu Roma tertarik dan meminjamnya. Peminjaman ini sendiri sempat memicu kontroversi, karena Fiorentina menilai Chelsea melanggar kesepakatan karena menerima tawaran dari Roma.
Namun Salah tak terganggu dengan polemik itu dan menorehkan 15 gol di 42 penampilan pada musim pertamanya. Roma pun mempermanenkannya. Di musim keduanya, torehannya membaik dengan 19 gol dari 41 pertandingan.
Liverpool yang butuh pemain cepat dan pekerja keras lantas menawar Roma dengan dana 42 juta euro, yang bisa menjadi 50 juta euro dengan bonus-bonus. Roma yang butuh uang untuk lolos dari aturan Financial Fair Play (FFP) pun menerimanya.
Salah pribadi menyambut kepindahan ke Liverpool dengan antusias. Dia menunjukkan bahwa keputusannya menerima pinangan Liverpool tak salah. Dari 46 penampilan sejauh ini, ayah satu anak ini sudah bikin 41 gol dan 13 assist.
Dari jumlah gol itu, 31 di antaranya dicetak di Premier League dan menjadikannya top skorer sementara. Salah pun jadi kandidat terkuat untuk menghentikan dominasi Harry Kane. Ketajamannya juga berbuah gelar Pemain Terbaik Premier League versi PFA.
Meski Liverpool kini tinggal punya tugas mengamankan empat besar Premier League, Salah masih punya peluang mengangkat trofi. Mampukah suami dari Maggi dan ayah dari Makka ini mengangkat trofi Liga Champions? Akankah Salah bersujud syukur di NSC Olimpiyskiy Stadium sebagaimana dia merayakan gol-golnya?
Advertisemen